Minggu, 26 Januari 2014
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor bakar torak terbagi menjadi 2 jenis utama ialah motor bensin dan motor diesel. Perbedaan yang utama dari kedua jenis motor bakar torak tersebut ialah pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin, bahan bakar dinyalakan dengan loncatan bunga api listrik.. Pada motor diesel, penyalaan terjadi karena bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi.
Proses pembakaran yang terjadi pada motor bensin sedikit berbeda dengan pada motor diesel. Karena penyalaannya terjadi dengan cara diberikannya percik api kepada campuran bahan bakar dan udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi, maka proses pembakarannya berlangsung secara sangat cepat. Dengan demikian siklus kerja motor bensin bisa dianggap mendekati model siklus Otto, yaitu pemasukan panas terjadi pada volume konstan, atau dianggap bahwa terjadinya pembakaran campuran bahan bakar dan udara terjadi secara seketika, tepat pada saat torak berada di posisi TMA.
Sedangkan pada motor diesel, proses penyalaan bahan bakar terjadi dengan cara disemprotkannya bahan bakar ke dalam ruang silinder berisi udara panas yang suhunya melebihi titik nyala bahan bakar tersebut. Dengan demikian ketika bahan bakar disemprotkan, bahan bakar tersebut akan bercampur dengan udara panas dan seketika terjadi penyalaan. Namun pembakaran seluruh bahan bakar tidak bisa berlangsung secara seketika karena proses penyemprotan bahan bakar memerlukan waktu yang relatif lama. Pada saat berlangsung penyemprotan bahan bakar tersebut, torak sudah bergerak menjauh dari TMA. Dengan demikian siklus kerja motor diesel lebih mendekati siklus diesel, yaitu penyalaan terjadi pada tekanan konstan, atau dianggap bahwa selama terjadi penyalaan kenaikan tekanan akibat pembakaran seimbang dengan turunnya tekanan akibat pergeseran torak menjauhi TMA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar